Pihak yang berwenang di Korea Selatan Sabtu menerima lagi laporan mengenai dugaan kasus penyakit hewan mulut dan kuku di wilayah tengah negara itu, di tengah upaya untuk mencegah menyebarnya penyakit tersebut ke seluruh negeri. Negara mengawasi penyebaran penyakit mulut dan kuku, yang pertama berjangkit di dekat pantai barat, pada beberapa pekan lalu. Pada Jumat (23/4), pemerintah melarang gerakan hewan tersebut ke dekat tempat-tempat di mana penyakit mulut dan kuku merebak, yang telah dikonfirmasikan.
Dari seokor sapi di sebuah pertanian di Chungju, sekitar 150 kilometer di tenggara Seoul, ditemukan tanda-tanda penyakit mulut dan kuku, dan telah dilaporkan kepada pihak yang berwenang, kata para pejabat pengawasan peternakan lokal. Penyakit mulut dan kuku berdampak pada semua hewan potong seperti sapi, babi, rusa dan kambing. Penyakit tersebut telah dikelompokkan dalam ‘Daftar A’ oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia yang bermarkas di Paris.
Lokasi peternakan itu sekitar 10 kilometer dari peternakan babi yang juga dilanda penyakit tersebut.Namun tak segera bisa diketahui apakah sapi telah terinfeksi dengan penyakit itu. Pada Rabu (21/4) lalu, pemerintah telah memusnahkan 48.749 hewan senilai 125,6 miliar won (113,0 juta dolar), termasuk pembayaran ganti rugi kepada para peternak yang hewan ternaknya dimusnahkan. Meskipun demikian, diperkirakan dalam beberapa hari mendatang jumlah ternak yang tertular penyakit itu akan meningkat lagi.
Sumber: http://berita.liputan6.com