Dalam rangka mengoptimalkan tugas pokok dan fungsi BPPV Subang diantaranya kegiatan surveilans dan monitoring penyakit hewan, BPPV subang melakukan kerjasama dengan dinas peternakan lab. Tipe B/C, peternak dan masyarakat pengguna jasa BPPV Subang telah mengadakan Apresiasi petugas lapangan di wilayah kerja BPPV Subang tahun 2012 yang dilaksanakan di Sari Ater Resort tanggal 14 -15 Mei 2012.
Dalam kegiatan tersebut mengambil tema “Petugas lapangan sebagai ujung tombak dalam pengendalian penyakit hewan strategis dan tindak lanjut PDSR menuju NVS (National Veterinary Services)”.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang penyakit hewan strategis, menjalin komunikasi dan kerjasama antara petugas lapangan (Puskeswan) dengan BPPV Subang, sedangkan sasarannya adalah peningkatan mutu dan jasa pelayanan kesehatan hewan, peningkatan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap terjadinya penyakit hewan serta peningkatan koordinasi dan kerjasama BPPV dengan petugas lapangan yang sangat diharapkan adalah terwujudnya harmonisasi kinerja petugas lapangan dan BPPV Subang.
Pada kesempatan ini pula drh. Pudjiatmoko, Ph.D, selaku Direkur Kesehatan Hewan memberikan sambutan tentang kebijakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional yang ditujukan untuk peningkatan produksi peternakan dan kesehatan hewan, pengurangan pengangguran, pengentasan kemiskinan dan peningkatan jumlah kelembagaan dibidang peternakan. Pada sambutan ini ditekankan mendukung kegiatan utama yaitu program swasembada daging sapi dan kerbau 2014 (PSDSK), serta pengendalian lima penyakit strategis diantaranya rabies, Avian Influenza, Brucellosis, Antrax dan Hog cholera) serta restrukturisasi perunggasan, peningkatan ketersediaan susu dalam negeri dan penyediaan pangan asal ternak yang ASUH. Dari hasil pertemuan tersebut didapat rumusan.
RUMUSAN
APRESIASI PETUGAS LAPANGAN VETERINER
DI WILAYAH KERJA BPPV SUBANG
Sari Ater Hotel dan Resort Ciater, 14 -15 Mei 2012
Setelah mengikut idan mencermati pengarahan dan paparan dari Direktur Kesehatan Hewan Bapak Drh. Pudjiatmoko, M.Sc., Ph.D, paparan dari narasumber Bapak Prof. Dr. Drh. ImanSupriatna (FKH IPB); drh. Krisnandana (Kasubdit Kelembagaandan Sumber Daya Keswan); drh.Sodirun, MP (BPPV Subang); drh.Tutur Kristanto (Puskeswan Kab. Serang); drh. Mursjid Abdollah (Puskeswan Kab. Sumedang) dan drh. Renova Ida Siahaan, M.Si (BKHI DKI Jakarta), pendapat, saran dan masukan serta diskusi peserta yang berkembang selama pertemuan berlangsung, maka diperoleh rumusan pertemuan dan rekomendasi sebagai berikut :
1. Penguatan Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan keswan perlu dikembangkan program khusus yang bersifat operasional teknis yang melibatkan BPPV dan Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan keswan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dukungan dari Pusatjuga sangat dibutuhkan untuk memperkuat struktur Organisasi Puskeswan sesuaidengan Permentan 64/2007 tentang Puskeswan dan membuat kesejajaran atau minimal samadengan Puskesmas.
2. Diperlukan sosialisasi dan distribusi SOP yang dibuat oleh Ditjenak keswan sebagai pedoman pelayanan Puskeswan/Petugas Lapangan dala mpenanggulangan PHM dan wabah.
3. Penguatan kelembagaan Puskeswan perlu dilegitimasikan dengan pengembangan fungsi Puskeswan yang meliputi pelayanan keswan, pelayanan teknis reproduksi, pembinaan kelompok dan pusat data informasi peternakan dan keswan tingkat lapangan terutama dalam mendukung PSDSK tahun 2014.
4. Untuk mendukung terciptanya NVS (National Veterinary Services) diperlukanSMS gateway yang diadopsi dari sistem PDSR dan aplikasi secara online yang memuat data-data status kesehatan hewan, epidemiologi penyakit, data pengujian laboratorium dan perkembangan kegiatan pengendalian PHMS di wilayah kerja BPPV Subang.
5. Kegiatan surveilans diarahkan untuk pembebasan PHMS harus disusun secara terprogram dan berkesinambungan yang melibatkan secara aktif semua UPT baik BPPV, Laboratorium Tipe B/C dan Puskeswan.
6. Dibutuhkan dukungan sarana dan prasarana dari Pusat berupa kendaraanoperasional/mobil laboratorium serta perangkat IT/software tertentu untuk memaksimalkan kegiatan Puskeswan dalam menanggulangi PHM di lapangan.
7. Perlunya peningkatan kompetensi petugas tekniskeswan lapangan yang tepat sasaran dan berkelanjutan yang diupayakan baik oleh Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota maupun BPPV dalam rangka pencapaian program pembebasan PHMS.
8. Perlusegera diselesaikan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang kelembagaan bidang Kesehatan Hewandan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Ciater Subang, 15 Mei 2012
Tim Perumus